Spiga

Internet di Tangan Obama

Temanku Wisnu habis jalan-jalan ke Amerika beberapa waktu lalu. Dia bawa oleh-oleh tulisan ini.
--------------

A Wisnubrata

Barack Obama, kandidat presiden AS dari Partai Demokrat, mengumumkan Joseph Biden sebagai calon wakil presiden pilihannya melalui email dan pesan layanan singkat (SMS). Dengan itu, para pendukung Obama menjadi orang yang pertama kali tahu.

David Plouffe, atas nama tim kampanye Obama, menyebarkan e-mail berisi tawaran kepada para pendukung senator Illinois itu. Mereka yang menerima tawaran, dijanjikan mendapat pemberitahuan pertama ketika Obama siap mengumumkan pilihannya. Cara ini diyakini merupakan upaya untuk memperluas penetrasi kampanye lewat internet yang sudah menjadi kekuatan Obama menjelang Konvensi Nasional Demokrat di Denver akhir bulan ini.

Memang sudah menjadi pembicaraan luas bahwa Obama dan tim kampanyenya sangat jitu memanfaatkan internet sebagai alat kampanye. Sebenarnya bukan hanya Obama. Dua kandidat Partai Demokrat lain, John Edwards dan Hillary Clinton juga mendeklarasikan pencalonannya melalui internet. Ini menunjukkan betapa internet telah dianggap sebagai media yang penting dalam menyampaikan informasi, pesan, berinteraksi, bahkan mengumpulkan sumbangan.

Menurut Aaron Smith, research specialist di Pew Internet and American Life Project, salah satu keunggulan internet dibanding media lain adalah kemampuannya menjadi media interaksi di mana kandidat dan pendukung bisa berkomunikasi langsung dan lebih personal dengan waktu yang lebih bebas. Ini tidak dimiliki koran yang sifatnya lebih searah, atau televisi yang waktunya tertentu.

"Keunggulan interaksi ini yang mendorong banyak kandidat termasuk Obama dan John McCain menaruh perhatian besar pada internet," ujar Smith saat ditemui di Washington, Rabu (16/7).

Dalam situsnya, barackobama.com, tim kampanye menyediakan tempat bagi orang-orang untuk berbagai pengalaman, mengirimkan pertanyaan, dan ikut dalam aksi-aksi lain, termasuk memberikan donasi. Mengenai donasi ini, Obama bahkan mencapai rekor pengumpulan sumbangan melalui online.

Hal lain yang dilakukan tim kampanye Obama melalui internet adalah menjaring pendukung. Tim ini menyusuri berbagai situs komunitas dan jaringan sosial seperti facebook dan myspace untuk menarik orang yang potensial diajak bergabung. Dari situs-situs seperti itu pula mereka menyebarkan berbagai program dan mendata keinginan masyarakat. Tim kampanye juga menyebar berbagai pidato dan kegiatan kandidat melalui situs-situs seperti youtube untuk memperluas pengaruh calonnya.

Masyarakat internet

Mengapa internet menjadi penting? Menurut penelitian Aaron Smith dalam Pew Research, di AS saat ini sekitar 75 persen warganya terhubung ke internet. Perkembangan situs jaringan sosial sangat pesat, sehingga hampir semua generasi muda di sana memiliki akses atau tergabung di dalamnya. Di situlah muncul masyarakat internet yang menghubungkan orang-orang dalam kelompok dan forum.

Masyarakat ini makin banyak memanfaatkan internet untuk berbagai hal. Dalam hasil penelitian Pew, 46 persen warga AS memanfaatkan internet untuk mencari informasi politik dan menyampaikan pendapatnya mengenai kampanye. Jumlah ini meningkat dibanding pemilu tahun 2004 yang hanya 31 persen.

Kepopuleran video online juga meningkat tahun ini, di mana 35 persen warga menyaksikan video online terkait kampanye atau pemilu, dibanding hanya 13 persen tahun 2004. Dijumpai pula bahwa 10 persen warga AS memanfaatkan situs jaringan sosial untuk melakukan aktivitas politik. Jumlah ini adalah 40 persen dari seluruh warga yang memiliki account di situs-situs tersebut.

Bagi orang-orang muda khususnya, situs-situs jaringan sosial merupakan komponen kunci. Pasalnya 66 persen pengguna internet di bawah usia 30 tahun memiliki profil di situs jaringan sosial, lebih dari separuhnya memanfaatkan situs-situs itu untuk berbagi informasi mengenai kandidat dan kampanye mereka. Merupakan keuntungan bagi Obama, karena banyak pendukungnya berasal dari kalangan muda yang lebih banyak menggunakan internet.

Dalam catatan Pew, orang-orang demokrat (partainya Obama) mengkonsumsi lebih banyak video online dibanding para pendukung republik, dengan perbandingan 51 persen vs 42 persen. Selain itu 36 persen pendukung demokrat yang online memiliki profil di situs jaringan sosial dibanding republikan yang hanya 21 persen.

Untuk meraih pengaruh yang besar di internet, tentu saja masing-masing kubu mengerahkan tenaga khusus di luar tenaga untuk kampanye tradisional. Saat mengunjungi salah satu pusat kampanye Obama di Florida bulan Juli lalu, kompas.com diberi penjelasan bahwa mereka merekrut orang-orang dan sukarelawan untuk mengurusi kampanye secara online, termasuk menyebarkan berbagai informasi tentang Obama, merekrut pemilih lewat berbagai forum, juga menjawab berbagai pertanyaan.

Tak heran bila Obama kemudian disebut-sebut berhasil memanfaatkan internet untuk keperluan pencalonannya dalam Pemilu Presiden AS tahun 2008. Keberhasilannya di dunia maya melampaui McCain yang juga memanfaatkan internet. Hal itu diakui salah seorang juru bicara untuk partai republik di Indianapolis, Cam Savage. Namun Savage yakin McCain punya keunggulan lain di luar internet dan memiliki banyak cara untuk memenangi Pemilu. "Banyak orang AS yang meragukan Obama, dan secara tradisional Mc Cain punya banyak pendukung," ujarnya.

Nah, apakah para pendukung tradisional yang kebanyakan orang kaya Amerika itu bisa mengalahkan mereka yang berharap pada perubahan? Mungkinkah McCain dengan semboyan "country first" mengalahkan Obama yang menjanjikan perubahan dengan semboyan "Change, we can believe in"? Kita tunggu saja.

0 komentar: